SISI GELAP, KSATRIA KEGELAPAN DAN MANIPULASI PIKIRAN

Mari belajar tentang sisi gelap manusia, dan mari belajar dari media yang sangat menyenangkan, yaitu Film, dan film yang sangat bisa mewakili pembahasan tentang sisi gelap manusia adalah Batman : The Dark Knight!

Ada banyak cerita dan petikan yang penuh insights dalam film Super Hero tersebut.

Kita, seperti Bruce Wayne, yang melewatkan hidup dalam "kesendirian" yang kemudian untuk mengisi kesendirian tersebut, maka kita mengikuti "kebutuhan sosial" untuk menjadi Super Hero. Kita semua ingin menjadi super hero, yang dipuja, dihormati, dikagumi dan dibutuhkan oleh masyarakat kita.



Kita memang memiliki kebutuhan-kebutuhan psikologis, untuk dihargai, dikagumi, dan kita sebua butuh untuk dibutuhkan. Karena kebutuhan-kebutuhan tersebut (kita pikir) baru kita dapatkan dari orang lain, maka mulailah kita menjadi apa yang orang lain butuhkan!

Kita memakai "topeng" yang disukai orag lain, dan menyembunyikan wajah asli kita, demi wajah yang akan membuat kita dikagumi, dihargai dan dibutuhkan. Seperti Bruce Wayne yang mengambil sosok Batman.

Namun, meski Batman dibutuhka, tetap saja Bruce Wayne merasa sendirian, kesepian.

Kemunculan Batman ini lah yang kemudian memunculkan The Joker, sosok misterius, gila, kejam, namun juga jenius dalam menjerumuskan!

Joker adalah refleksi sis gelap kita, atau yang dalam Psikologi Jungian disebut The Shadow, yang tidak dapat dipahami akal, yang tidak bisa diterima moral, dan tujuanya adalah "Hidup tanpa aturan!"

Joker melambagkan sisi dalam diri kita yang lelah, bosan dan benci dengan segala aturan yang berlaku di masyarakat, dengan segala kemunafikan dan kesemrawutan dunia. Joker melambangkan kebebasan, melambangkan dorogan insting yang sangat kuat, dorongan naluriah alamiah kita, dorongan "id" atau das isch!

"Jangan bicara seperti orang-orang itu, karena kamu bukanlah mereka, meski kamu ingin menjadi mereka!" Kata Joker pada Batman! Kata-kata serupa juga diucapkan sisi gelap kita pada kita, membujuk kita untuk tidak haya menjadi "apa yang orang lain inginkan" Namun menjadi apa jadinya kita.



Sayangnya, jika kita menjadi apa adanya kita, jika kita mengikuti keinginan Joker dalam diri kita, maka kita akan kehilangan rasa dibutuhkan, kehilangan rasa dihargai dan tidak lagi dipuja. Perasaan itu mengerikan, dan menyakitkan.

Satu sisi gelap akan menghasilkan sisi gelap lain, sebagaimana kita lihat, Joker membujuk Harvey Dents. Apa yang Joker lakukan untuk membujuk Harvey Dent? Apa yang dimanfaatkan Joker secara sangat tepat untuk membuat seorang pahlawan yang tadinya membela kebenaran, kemudian malah berubah menjadi iblis yang mengerikan dan membunuhi orang-orang tidak bersalah?

Kesedihan, putus asa, kekecewaan dan banyak "emosi gelap" dalam diri Harvey Dent yang dimanfaatkanya, sehingga melawan Batman.

Akhirnya, Joker bersama dengan Harvey Dent mengalahkan Batman, membuat seluruh kota diwarnai ketakutan, kegilaan dan kerusuhan.

Dalam diri, juga terjadi konflik-konflik semacam ini ...

Kita adalah Bruce Wayne yang berusaha menjadi orang yag dihargai, dihormati, dikagumi da dibutuhkan (super hero), yang mana aksi semacam itu kemudian membuat kita melawan bagian-bagian tertentu dalam diri kita, menekan insting-insting tertentu, kebutuhan-kebutuhan tertentu, naluri-naluri tertentu yang malah akan menjadikanya iblis yang lebih menyeramkan, The Joker.

"Aku harus tampil menjadi orang yang baik dan bijak" Kata sisi Batman dalam diri kita, lalu karena kita ingin menjadi demikian, kita menekan naluri-nluri yag akan membuat kita tidak menjadi orang baik, kita menekan kemarahan, kita menekan nafsu dan banyak naluri lainya, yang malah membuat kita tidak nyaman sendiri.

Akhirnya kita mengeluh ...
"Kenapa aku lelah dengan diriku sendiri"
"Kenapa kadang ada sisi dalam diriku yang sangat mengikan muncul"
"Kenapa aku merasa ada bagian dalam diriku yang selalu berusaha menyakitiku?"

Itulah Joker-joker yag muncul dalam diri kita.

Joker itu kemudian, di tengah kondisi-kondisi penuh tekanan akan memunculkan Harvey Dent, memunculkan sisi lain dalam diri kita yang sama menyeramkanya, sama kejamnya.


Coba perhatikan gambar di atas, tiap sisi gelap, tiap musuh-musuh Batman menyampaikan pesan-pesan khusus yang sebenarnya baik, dan demikianlah, karena pesan kebaikanya tidak bisa kita "tangkap" dengan baik, makanya mereka menjadi "musuh".

Ah... banyak lagi yang ingin saya dongengkan nati. Bahkan mengenal Joker dalam diri kita, dan menguasai skill Joker yang digunakan untuk memanipulasi Harvey Dent, sehingga merubahnya menjadi Iblis.

Jika kita tidak mengenal dan membongkar rencana-rencana dan metode-metode Joker, seperti di Film Batman Dark Knight, kitalah yang akan selalu "dikejutkan" dengan berbagai anarki dan "ledakan".

Penulis : Putu Yudiantara ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel SISI GELAP, KSATRIA KEGELAPAN DAN MANIPULASI PIKIRAN ini dipublish oleh Putu Yudiantara pada hari Rabu, 01 Mei 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan SISI GELAP, KSATRIA KEGELAPAN DAN MANIPULASI PIKIRAN