Pavlovian Mind Control Method, Salah Satu Metode Pengendalian Pikiran Paling Tua



Ivan Pavlov (1849-1936), seorang psikolog aliran Behaviourisme jenius dari Rusia, juga  adalah salah satu nama yang sangat populer dalam dunia psikologi, karena percobaan yang dilakukanya terkait bagaimana perilaku dapat dikondisikan atau dimanipulasi (Operant Conditioning Method). Percobaan ini merupakan salah satu eksperimen paling tua berkaitan dengan manipulasi perilaku.



Ivan Pavlov melakukan percobaan mengenai manipulasi perilaku dengan anjing, dimana saat anjingnya berperilaku baik maka dia akan memberinya hadiah (reward) dan saat anjingnya berperilaku tidak sesuai dengan apa yang Pavlov harapkan, maka akan diberikanya hukuman (punishment). Alhasil, anjing tersebut membuat penyesuaian perilaku dengan pengkondisian Pavlov, karena dia menghindari hukuman dan mencari hadiah (reward).

Apakah hasil eksperimen Pavlov ini masih bisa dan masih relevan diterapkan untuk manusia moderen? Masih bisakah teknik ini dipakai sebagai salah satu metode manipulasi pikiran dan perubahan perilaku?
Jawabanya, TENTU BISA.

Memang harus diakui bahwa hasil eksperimen Pavlov ini banyak dipakai untuk melatih hewan-hewan sirkus, namun bukan berarti tidak bisa dipakai untuk manusia. Sekolah adalah salah satu instansi yang banyak memakai hasil percobaan ini. Mungkin anda masih ingat, bagaimana sekolah sangat menyeimbangkan dan memperhatikan pemakaian rewards and punishment ini.

Oh, kalau begitu ini pastilah bukan teknik yang hebat, karena sudah terlalu banyak dipakai dan banyak yang tidak berhasil?

Banyak dipakai dan banyak yang tidak berhasil? Memang. Tidak hebat? Tentu sangat tergantung ketepatan pemakaianya. Bukan tekniknya yang harus disalahkan, namun operatornya.

Salah satu orang yang mengembangkan bagaimana reward dan punishment ini bisa menjadi teknik untuk mengahncurkan pola perilaku lama dan membentuk perilaku baru adalah Anthony Robbins. Anda tentu kenal dengan dedengkot para motivator ini, bukan?

Anthony Robbins mengembangkan sebuah sistem terapi dan pemberdayaan diri dengan prinsip kerja yang sama dengan Operant Conditioning yang disebutnya NAC (Neuro Associative Conditioning), yang mana bahkan Lady Diana (almarhum) pernah ditreatment dengan tekniknya ini. Prinsip kerjanya, sama seperti prinsip kerja Anjing Pavlov adalah adanya kecenderungan manusia untuk selalu menghindari kepedihan (punishment, ketakutan, rasa sakit dan semacamnya), serta mengejar kebahagiaan (reward, pemuasan, kebanggaan dan semacamnya).

Masih sebagai salah satu hasil eksperimen yang dikembangkan oleh Ivan Pavlov, Richard Bandler dan John Grinder mengembangkan salah satu tools paling terkenal dari NLP, yaitu anchoring.
Ternyata, masih sangat berdaya guna prinsip-prinsip perubahan perilaku dan manipulasi pikiran ala Pavlov, bukan?

Nah, sekarang, yang perlu sangat sangat diperhatikan dalam memakai teknik ini secara powerful adalah ketapatan, kejelian dan jangan berpatokan menjadikanya teknik semata, namun buatlah improvisasi seni, yang memungkinkan baik operator maupun subjek mind-control bisa mendapatkan apa yang diinginkanya.
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam pendayagunaan teori Behaviorisme ini sebagai mind control tools adalah dengan memperhatikan intensitas perilaku dan emosi saat perilaku dan emosi tersebut muncul. Reward, misalkan dalam bentuk pujian dapat diberikan secara terselubung saat perilaku yang diinginkan muncul, misalkan, anda ingin pasangan anda menjadi seorang yang perhatian, maka saat pasangan anda menunjukan perilaku bersangkutan, saat ini (tepat saat perilaku tersebut muncul) pujilah dia,
“wah, diperhatikan seperti ini aku merasa sangat beruntung menikahimu. Aku selalu tersentuh dengan caramu memperhatikanku”

Dua hal yang harus diperhatikan dalam memberikan reward berupa pujian adalah, mengungkapkan emosi anda, betapa senangnya anda dengan perilaku tersebut, dan mengatakan hal-hal indah berkaitan dengan perilaku yang muncul tersebut.

Jika anda tidak ingin mengungkapkan pujian, cukup ungkapkan rasa terimakasih dengan ekspresi yang tidak biasa, ekspresi yang senang, ekspresi yang hanya muncul saat perilaku berkaitan muncul.
Anda juga bisa memberikan reward dengan memberikan hadiah kecil sebagai bentuk reinforcement dari perilaku yang diinginkan tersebut.

Bagaimana dengan punishment?

Punishment atau “hukuman” yang efektif adalah punishment yang bersifat emosional, atau, membuat subjek anda merasakan rasa bersalah berkaitan dengan tidak munculnya perilaku yang diharapkan tersebut. 

Memberikan punishment yang efektif dan tidak menyebabkan konflik merupakan seni tersendiri, sebab jika anda tidak memperhatikan bagaimana punishment diberikan, maka alih-alih menjadi bentuk pendukung terhadap upaya mind control anda, hal itu malah akan menyebabkan konflik.

Dalam artikel berikutnya saya akan mengemukakan bagaimana tepatnya teori Behaviorisme ini bisa dipergunakan sebagai tool mind control, bagaimana mempergunakanya dengan tepat dan bagaimana mempergunakanya secara terselubung mungkin

Penulis : Putu Yudiantara ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Pavlovian Mind Control Method, Salah Satu Metode Pengendalian Pikiran Paling Tua ini dipublish oleh Putu Yudiantara pada hari Jumat, 21 September 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Pavlovian Mind Control Method, Salah Satu Metode Pengendalian Pikiran Paling Tua